Rilis pada 8 Januari 2024

Cara Diagnosis Alzheimer, Segera Pahami Gejalanya!

ilustrasi diagnosis alzheimer

Tahukah kamu, bahwa setiap 3 detik, 1 orang di dunia mengalami Demensia yang dapat berujung pada Alzheimer? Hal ini disebutkan oleh Alzheimer Indonesia pada 2019.

Mengutip laporan dari World Alzheimer Report yang disampaikan oleh MPR-RI, sekitar 1,8 juta orang di Indonesia menderita Demensia per tahun 2019. Angka ini diperkirakan terus meningkat menjadi 7,5 juta pada 2050, disebabkan oleh populasi yang semakin lanjut usia.

Semakin bertambahnya usia, kewaspadaan terhadap penyakit ini menjadi semakin penting. Kemampuan memahami gejalanya dan mendapatkan diagnosis secara profesional perlu dilakukan tepat waktu agar dapat ditangani sebelum terlambat.

Nah, inilah beberapa gejala dan cara diagnosis yang pelru Anda ketahui.

Baca Juga: Seluk Beluk Penyakit Alzheimer pada Lansia

Evaluasi Mandiri

Evaluasi mandiri dilakukan oleh diri sendiri dengan menilai beberapa aspek kondisi keseharian.

Gejala Awal Alzheimer

1. Daya ingat yang memburuk

Meski memori seseorang cenderung menurun seiring bertambahnya usia, hal ini bisa jadi tanda awal Demensia atau Alzheimer. Kesulitan mengingat informasi baru adalah salah satu tanda awal yang perlu diwaspadai. Anda perlu khawatir jika tingkat kesulitan mengingat atau frekuensi lupa sudah sangat meningkat yang lebih dari batas wajar.

2. Kesulitan mengerjakan kegiatan sehari-hari 

Selain memori yang memburuk, Alzheimer juga ditandai dengan gejala kesulitan mengerjakan kegiatan sehari-hari. Hal ini disebabkan karena lupa bagaimana cara melakukan tugas-tugas sederhana tersebut, seperti memasak yang membutuhkan kemampuan mengikuti alur tertentu. Pasalnya, pasien Alzheimer umumnya sulit mengingat urutan dan memahami instruksi.

3. Kebingungan dengan waktu atau tempat 

Orang dengan Alzheimer sering kehilangan pemahaman tentang tanggal, musim, atau lokasi. Tak jarang pasien Alzheimer kehilangan jalan pulang atau tidak mampu mengetahui lokasi meski sebelumnya familier dengan tempat tersebut. Gejala ini dapat terjadi kapan saja, baik saat baru mulai mengidap penyakit ini maupun sudah lanjut.

Cek Kesehatan Mandiri

Untuk melakukan cek Alzheimer mandiri, ada beberapa tes sederhana yang bisa Anda coba lakukan, seperti:

  • Clock Drawing Test: Tes untuk menilai kemampuan dalam menggambar jam (pasien Alzheimer sering kali kesulitan melakukannya).
  • Trail Making Test: Mengetes kemampuan mengikuti instruksi dan berpindah antar objek
  • Digit Span Test: Menilai kemampuan mengingat deret angka.
  • Visual Learning Test: Menguji kemampuan mengingat informasi visual.

Baca Juga: Gejala Demensia Pada Lansia dan Pencegahannya

banner homecare

Evaluasi Profesional

Pemeriksaan Awal

1. Riwayat medis

Sebagai langkah awal untuk mengevaluasi pasien diduga Alzheimer, dokter akan meninjau riwayat medis, termasuk gejala yang dialami, riwayat kesehatan keluarga, dan obat-obatan yang sedang dikonsumsi.

2. Pemeriksaan fisik dan neurologis 

Dokter akan melakukan beberapa tes untuk memahami apakah gejala-gejala indikasi Alzheimer disebabkan kondisi lain, sehingga dapat lebih yakin sebelum membuat diagnosis.

3. Tes kognitif

Ada beberapa tes kognitif yang umum digunakan untuk melakukan diagnosis Alzheimer oleh profesional, yaitu:

  • Mini-Mental State Examination (MMSE): Tes singkat untuk mengevaluasi memori, orientasi, kemampuan matematika, dan keterampilan berpikir.
  • Montreal Cognitive Assessment (MoCA): Tes yang lebih komprehensif untuk mendeteksi perubahan kognitif yang lebih halus.

4. Pemeriksaan laboratorium

Komponen pemeriksaan laboratorium bermacam-macam, seperti:

  • Tes Darah: Untuk mengecualikan penyebab lain seperti defisiensi vitamin atau masalah tiroid.
  • Pemindaian Otak: MRI atau CT scan dapat menilai atrofi otak, sementara PET scan dapat menunjukkan deposit amyloid, ciri khas Alzheimer.

5. Observasi dan penilaian lainnya

Dokter juga biasanya akan melakukan interview atau memberi survey kepada pasien untuk memahami apakah mereka mampu melakukan kegiatan sehari-hari dengan normal. Seperti yang disebutkan sebelumnya, seseorang dengan Alzheimer cenderung mengalami kesulitan terkait kegiatan-kegiatan ini.

Baca Juga: Ini Alasan Menggunakan Jasa Perawat Lansia

Nah, itulah cara diagnosis Alzheimer yang dapat dilakukan, baik secara mandiri maupun profesional dengan tenaga medis yang andal, yaitu dokter.

Dengan Caretaker.id, Anda dengan mudah mendapatkan jasa layanan home care terbaik di Indonesia. Layanan perawat lansia kami sangat praktis dan mudah, tinggal menghubungi Customer Service kami dan perawat lansia sesuai kebutuhan Anda dan orang tersayang akan langsung diantar.

Dapatkan sekarang juga dengan klik tombol di bawah ini!

Sumber Referensi:

MPR. Diakses Januari 2024. Diperlukan Antisipasi dan Kebijakan Cegah Ancaman Demensia

Alzheimer’s Indonesia. Diakses Januari 2024. Statistik tentang Demensia

Content Writer dengan 4 tahun pengalaman menangani konten beragam topik di berbagai industri baik B2C dan B2B, termasuk kesehatan, bisnis, ekonomi, keuangan, dan sebagainya.
Nadiyah Rahmalia
Latest posts by Nadiyah Rahmalia (see all)

Penulis

Nadiyah Rahmalia

Content Writer dengan 4 tahun pengalaman menangani konten beragam topik di berbagai industri baik B2C dan B2B, termasuk kesehatan, bisnis, ekonomi, keuangan, dan sebagainya.

Bagikan artikel melalui
Facebook
Twitter
Email
WhatsApp