Stroke merupakan penyakit pada otak berupa gangguan fungsi syaraf lokal atau global, munculnya mendadak, progresif, dan cepat. Gangguan fungsi syaraf pada stroke disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatik. Gangguan syaraf tersebut menimbulkan gejala antara lain: kelumpuhan wajah atau anggota badan, bicara tidak lancar, bicara tidak jelas (pelo), mungkin perubahan kesadaran, gangguan penglihatan.
Bagi pengidap stroke, latihan fisik penting dilakukan untuk mempertahankan mobilitas tubuh. Secara spesifik, American Heart Association juga menyebutkan bahwa olahraga bagi pengidap stroke bisa meningkatkan kebugaran kardiovaskular, kemampuan berjalan, kekuatan otot, fleksibilitas, kesehatan mental, serta kualitas hidup. Olahraga punya peran untuk mengembalikan fungsi tubuh. Mengutip Saebo, gangguan fungsi tubuh yang lain bakal mengancam pengidap stroke jika olahraga tak juga dilakukan.
Berikut beberapa latihan ringan bagi penderita Stroke
- Peregangan Tangan
Biasanya, terapis bakal mengarahkan pengidap stroke untuk menggerakkan tangan berputar penuh setidaknya tiga kali dalam sehari. Kemudian, regangkan otot lebih kencang ke titik yang dirasa kurang nyaman. Tahan tarikan setidaknya selama 60 detik. Stroke juga bisa membuat orang yang mengidapnya sulit melakukan hal-hal sederhana seperti menggerakkan lengan atau menggapai benda di dekat mereka. Fisioterapis Simbarashe Shawe menyarankan melakukan peregangan sederhana yang melatih pergerakan lengan, dari menggerakan tangan seperti mengangkat barbel tetapi tanpa barbel, hingga level lanjutan memakai barbel sungguhan.
- Latihan Menggenggam
Ketika penyintas penyakit stroke kehilangan fungsi dan ketangkasannya dalam memegang sesuatu, hal-hal kecil sehari-hari terasa sulit dan bagai ujian. Terapis Sarah Lyon menyarankan gerakan-gerakan menggenggam sederhana dengan bantuan bola karet sebesar genggaman untuk mengembalikan sensitivitas dan refleks menggenggam dan memegang benda.
- Latihan Keseimbangan (Jinjit)
Salah satu kesulitan yang dialami pengidap stroke antara lain adalah masalah keseimbangan, misalnya saat berjalan, yang terjadi karena kerusakan di syaraf keseimbangan. Fisioterapis Beth Thornton dan Kathryn Smyth menyarankan latihan keseimbangan dengan berbagai level kesulitan, dari tingkat awal seperti jinjit dengan tumpuan hingga tingkat lanjutan seperti berjalan menyamping.
Untuk tahap awal, Anda hanya perlu berpegangan pada kursi. Lantas, angkat kaki kanan dan gerakkan secara menyilang ke kiri dan sebaliknya.
- Latihan Bahu
Masalah mobilitas lainnya yang juga dialami pengidap stroke adalah kesulitan menggerakkan bahu, hal kecil yang berpengaruh besar karena banyak gerakan memerlukan kekuatan di area ini. Untuk menguatkan bahu, pasien stroke bisa melakukan latihan yang disarankan terapis Hoang Tran yang antara lain menggerakan bahu naik turun.
Pertama, letakkan handuk di atas meja. Lakukan gerakan seperti mengelap meja dengan dua tangan. Beri tekanan yang cukup pada handuk. Saat handuk digerakkan jauh ke depan, pundak akan tertarik dan meregang. Semakin jauh maka otot pundak semakin
Gerakan berikutnya, Anda bisa berdiri di depan cermin. Angkat salah satu sisi pundak dan putar ke belakang, lakukan pada sisi pundak yang lain. Ulangi beberapa kali dalam sehari.
- Latihan kaki sembari duduk
Latihan kaki dengan intensitas tinggi merupakan metode yang baik untuk mengembalikan energi gerak. Gerakan latihan kaki ini bisa dilakukan smbari duduk.
Gerakan yang bisa dicoba antara lain melipat kaki, angkat hingga tekan ke bagian perut dan ulangi sebanyak 10 kali.
Selain itu, anda juga bisa mengangkat kaki hingga lurus, gerakan kaki menyilang, dan lipat kaki namun tak perlu sampai menempel ke bagian perut, lakukan gerekan tersebut secara berulang.