Harus semakin waspada, lansia memiliki faktor risiko yang tinggi terhadap berbagai penyakit, salah satunya Parkinson’s disease. Karena itu, setiap orang perlu mengetahui gejala dan perawatan penyakit parkinson.
Penyakit ini tidak terjadi begitu saja, namun berangsur-angsur memburuk dalam jangka waktu tertentu dan mengganggu aktivitas sehari-hari hingga membuat seorang lansia tidak mampu lagi menjadi mandiri.
Seperti apa penyakitnya secara detail? Ini dia pembahasan gejala dan perawatan penyakit parkinson pada lansia selengkapnya.
Baca Juga: Gejala dan Penyebab Pneumonia pada Lansia, Waspada!
Apa Itu Penyakit Parkinson?
Penyakit Parkinson adalah penyakit yang menyerang sistem saraf. Jika sudah terkena penyakit ini, seseorang akan kehilangan kemampuannya untuk mengendalikan gerak anggota tubuh serta kehilangan keseimbangan.
Gejala penyakit Parkinson biasanya mulai muncul sedikit demi sedikit dan jadi semakin parah seiring waktu. Bahkan, bukan hanya memengaruhi gerak saja, tak jarang pengidap penyakit ini juga mengalami perubahan secara mental dan perilaku, seperti mengalami kesulitan tidur, depresi, sering lupa, dan sering merasa kelelahan.
Penyebab seseorang bisa mengalami penyakit ini adalah karena gangguan di sistem saraf. Mengutip National Institute of Aging, penyakit ini terjadi ketika sel-sel saraf di ganglia basalis mengalami kerusakan atau mati total. Ganglia basalis sendiri merupakan area otak yang mengontrol pergerakan tubuh kita.
Namun, hal apa yang secara pasti menyebabkan penyakit Parkinson belum diketahui sampai saat ini.
Ada banyak faktor yang bisa memengaruhi kemungkinan seseorang mengalami penyakit ini, seperti faktor genetik dan lingkungan.
Gejala Parkinson
Menurut Parkinson’s foundation, ada 10 gejala awal penyakit Parkinson, yaitu:
1. Tremor
Gemetar di salah satu atau beberapa anggota tubuh seperti jari, tangan, atau bahkan dagu.
2. Tulisan mengecil
Tulisan jadi jauh lebih kecil dibanding biasanya dan tulisan jadi berkumpul lebih dekat jaraknya. Hal ini disebut micrographia.
3. Kehilangan penciuman
Gejala awal penyakit ini biasanya ketidakmampuan mencium beberapa aroma, salah satunya pisang.
4. Sulit tidur
Kesulitan tidur memang banyak faktornya. Namun, ini adalah gejala awal yang tetap layak diwaspadai.
5. Sulit bergerak
Tubuh terasa lebih kaku dan tidak bergerak dengan mudah sesuai keinginan. Kebanyakan pengidap penyakit Parkinson kebanyakan mengalami rasa kaku di bahu atau pinggul.
6. Konstipasi
Jika terlalu sering mengalami konstipasi meski merasa sudah cukup minum dan mengonsumsi serat, sebaiknya segera hubungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
7. Perubahan suara
Suara yang semakin kecil dan/atau serak merupakan salah satu gejala yang patut diwaspadai. Biasanya, pengidap penyakit ini merasa orang-orang kesulitan mendengarnya. Hal ini terjadi karena suara berbicaranya yang semakin pelan.
8. Masked face
Masked face adalah kondisi di mana seseorang terlihat marah atau suasana hati sedang buruk. Pada pengidap Parkinson, kondisi ini kerap terjadi.
9. Pusing atau pingsan
Sering merasa pusing ketika bangkit dari tempat duduk umumnya adalah tanda tekanan darah rendah. Namun, ini ada kaitannya pula dengan penyakit Parkinson.
10. Semakin bungkuk
Meski hal ini memang lumrah saat usia semakin lanjut, boleh jadi ini adalah gejala awal yang patut dicurigai. Jika menyadari anggota keluarga jalannya semakin membungkuk, maka sebaiknya hubungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca Juga: Faktor Resiko Penyakit Alzheimer Pada Lansia
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Perawatan Penyakit Parkinson
Penyakit Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif kronis yang memengaruhi kontrol gerakan, dan dapat menyebabkan berbagai gejala lain. Perawatan pasien Parkinson membutuhkan pendekatan yang komprehensif dan sensitif terhadap kebutuhan khusus mereka.
Berikut adalah beberapa aspek penting yang harus diperhatikan dalam perawatan pasien Parkinson:
1. Pengobatan
Pengobatan Parkinson bertujuan untuk mengendalikan gejala dan meningkatkan kualitas hidup. Pengobatan yang umum meliputi obat-obatan, terapi fisik, dan terapi bicara.
2. Nutrisi
Pasien Parkinson mungkin mengalami kesulitan makan akibat tremor atau kekakuan. Makanan yang mudah dikunyah dan ditelan bisa membantu, dan penting untuk memastikan asupan nutrisi yang seimbang.
3. Latihan fisik
Olahraga teratur dapat membantu menjaga fleksibilitas, kekuatan, dan keseimbangan. Jenis latihan yang sesuai mungkin termasuk yoga, tai chi, berjalan, atau berenang.
4. Dukungan emosional
Penyakit Parkinson dapat menimbulkan stres, depresi, dan kecemasan. Dukungan emosional dari keluarga, teman, atau profesional kesehatan mental sangat penting.
5. Keamanan di rumah
Modifikasi di rumah, seperti rel pegangan di kamar mandi, permukaan yang tidak licin, dan pencahayaan yang memadai, dapat membantu mencegah jatuh.
6. Pemantauan gejala
Perhatikan tanda-tanda perubahan kondisi, seperti peningkatan kekakuan, tremor, atau kesulitan berbicara, dan laporkan ini kepada dokter.
Baca Juga: Gejala dan Penyebab Stroke pada Lansia yang Harus Diketahui
Menggunakan Layanan Home Care untuk Perawatan Parkinson
Seperti yang dijelaskan di bagian sebelumnya, mengurus pasien dengan penyakit Parkinson tentu sangat tidak mudah. Maka, alangkah baiknya ada pendampingan profesional, yaitu perawat yang berpengalaman dan mampu memantau setiap saat. Nah, Caretaker.id punya solusinya untukmu.
Dengan menggunakan jasa perawat lansia di Caretaker.id, Anda dapat tenang dan memastikan anggota keluarga mendapatkan jasa layanan home care terdekat alias perawatan medis di rumah secara optimal. Segera hubungi Caretaker.id untuk dapatkan layanan terbaiknya, ya!
Sumber Referensi:
National Institute of Aging. Diakses pada 2024. Parkinson’s Disease.
National Institute of Aging. Diakses pada 2024. Parkinson’s Disease: Causes, Symptoms, and Treatments.
- 7 Cara Mengatasi Sakit Leher Karena Salah Tidur - 23 Januari 2024
- Fungsi Fisioterapi untuk Pasien Pasca Stroke - 23 Januari 2024
- 10 Cedera Olahraga yang Sering Terjadi, Harus Waspada! - 21 Januari 2024