Pneumonia pada lansia terkadang sulit untuk didiagnosis. Karena, gejala pneumonia seringkali tidak menunjukkan kondisi batuk-batuk yang parah ataupun demam.
Di sisi lain, lansia sangat berisiko terkena penyakit komplikasi seperti penyakit jantung dan abses paru-paru jika terdampak pneumonia. Maka dari itu, sangat penting untuk mengetahui gejala-gejala pneumonia dan pencegahannya.
Baca Juga: Deretan Rekomendasi Makanan Sehat dan Bergizi untuk Meningkatkan Kesehatan Lansia
Pengertian Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi peradangan pada kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru. Kantung udara penderita pneumonia dapat terisi cairan atau nanah yang mengakibatkan batuk berdahak, demam, menggigil dan kesulitan bernafas.
Menurut National Health Services, Pneumonia dapat sembuh dalam 2 hingga 4 hari. Akan tetapi, bayi, lansia, dan individu yang memiliki komplikasi penyakit paru-paru dan jantung harus mendapatkan perawatan langsung ke rumah sakit.
Penyebab Pneumonia
Penyebab pneumonia berasal dari berbagai variasi organisme, seperti bakteri, virus, dan jamur yang kemudian terhirup bersamaan dengan udara yang masuk ke dalam sistem pernapasan.
Sistem imun seharusnya dapat berfungsi untuk menghalau kuman-kuman yang masuk ke tubuh. Akan tetapi, tetapi terkadang kuman bisa mengalahkan sitem imun tubuh meskipun dalam keadaan sehat.
Jenis-Jenis Pneumonia
Pneumonia memiliki klasifikasi berdasarkan tipe tempat yang menyebabkan penyakit ini timbul, yaitu:
1. Pneumonia Komunitas (Community-acquired Pneumonia)
Ini adalah tipe pneumonia yang terjadi di masyarakat atau lingkungan sekitar. Pneumonia komunitas umum terjadi karena bakteria, mycoplasma pneumoniae, jamur, dan virus seperti Covid-19.
Menurut National Library of Medicine, pneumonia komunitas sangat berdampak pada lansia daripada usia muda. Pada lansia, perlu penanganan medis profesional secepatnya.
2. Pneumonia Rumah Sakit (Nosokomial)
Beberapa orang terkena pneumonia saat menjalani perawatan di rumah sakit karena penyakit lain. Pneumonia di rumah sakit bisa menjadi masalah serius karena bakteri penyebabnya mungkin lebih kebal terhadap antibiotik.
3. Pneumonia dari Layanan Kesehatan
Ini artinya, pneumonia kemungkinan terjadi karena berada di layanan kesehatan dalam jangka waktu panjang. Ini berarti bakteri-bakteri penyebab pneumonia bersifat resisten terhadap antibiotik dari tempat tersebut.
4. Pneumonia Aspirasi
Pneumonia jenis ini terjadi karena adanya material dari saluran pencernaan bagian atas masuk ke dalam saluran pernapasan bawah melalui laring. Gejala pneumonia aspirasi patut diwaspadai apabila timbul batuk, tersedak, sesak napas, dan sulit berbicara.
Baca Juga: Begini Tips Cara Merawat Lansia yang Benar Agar Hidup Sehat & Bugar
Gejala Pneumonia Pada Lansia
Anda perlu mewaspadai apabila terjadi gejala-gejala pneumonia pada lansia berikut:
- Nyeri dada
- Tubuh merasakan panas dan dingin
- Batuk dengan atau tanpa lendir
- Demam
- Kadar oksiden yang rendah dalam darah
- Sesak napas
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Kelelahan
- Mual
- Muntah
- Diare
Apabila gejala-gejala tersebut hadir pada lansia, maka disarankan untuk konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Faktor Risiko Pneumonia Pada Lansia
Seiring bertambahnya umur, daya tahan tubuh pada lansia juga berkurang. Inilah penyebab utama mengapa lansia menjadi kelompok umur yang sangat berisiko terdampak pneumonia.
Adapun beberapa faktor risiko terjadinya pneumonia adalah berikut ini:
- Sedang menjalani perawatan rumah sakit
- Memiliki penyakit kronis (asma, penyakit paru-paru, gangguan jantung)
- Merokok
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah (memiliki HIV/AIDS, pernah menjalani transplantasi organ, atau menerima kemoterapi)
Cara Mencegah Pneumonia Pada Lansia
Untuk menghindari pneumonia, para lansia perlu meningkatkan daya tahan tubuh agar bakteri dan virus tidak mudah masuk ke dalam tubuh. Ada sejumlah cara untuk mencegah pneumonia pada lansia, yaitu:
- Tidak merokok
- Berolahraga secara teratur
- Sering membersihkan lingkungan sekitar
- Tidur secara teratur
- Menjalani pola diet yang sehat
Baca Juga: Ketahui Seluk Beluk tentang Penyakit Alzheimer pada Lansia
Pengobatan Pneumonia
Rekomendasi untuk lansia berusia 65 tahun ke atas perlu bertemu dokter ketika timbulnya gejala pneumonia seperti kesulitan bernafas, demam yang berkelanjutan, atau batuk. Dokter biasanya akan memberikan obat antibiotik atau mungkin menyarankan untuk menjalani perawatan ke rumah sakit tergantung kondisi pneumonia yang dialami.
Pneumonia pada lansia memerlukan perhatian khusus, dan Layanan Home Care menjadi pilihan terbaik untuk memberikan perawatan yang optimal. Dengan memilih perawatan di rumah, lansia dapat mengalami pemulihan dalam lingkungan yang nyaman dan akrab.
Tim perawat lansia terlatih Caretaker.id siap memberikan perhatian penuh kasih dan ahli dalam menangani kasus pneumonia pada lansia. Kami menawarkan perencanaan perawatan individu yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap pasien.
Dapatkan layanan home care lansia terbaik, tersedia 24 jam di seluruh Indonesia sekarang juga dengan klik link di bawah ini!
Sumber Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada Desember 2023. Pneumonia.
National Institute of Health. Diakses pada Desember 2023. Pneumonia: What needs to be considered in older people?
WebMD. Diakses pada Desember 2023. What to Know About Pneumonia in Older People.
National Library of Medicine. Diakses pada Desember 2023. Community-acquired pneumonia in elderly patients.
- Fisioterapi Dada untuk Mengatasi Masalah Pernapasan - 23 Januari 2024
- Pertolongan Pertama Luka Bakar & Tingkat Derajat Luka Bakar - 21 Januari 2024
- 8 Gejala Kekurangan Vitamin B12, Patut Diwaspadai! - 16 Januari 2024