Susah buang air besar (BAB) pada lansia dikenal secara medis sebagai konstipasi. Meski terdengar hal yang lumrah terjadi bahkan pada anak muda sekalipun, kondisi ini bisa jadi semakin parah dan bahkan mengganggu keseharian, apalagi untuk lansia.
Yuk, pahami lebih dalam tentang konstipasi pada lansia dan bagaimana mencegah serta mengobatinya jika hal ini terjadi!
Baca Juga: Penyebab Kaki Bengkak pada Lansia
Konstipasi pada Lansia
Mengutip definisi dari John Hopkins Medicine, konstipasi adalah kondisi saat seseorang merasakan ketidaknyamanan di perut yang menyebabkan jarang buang air besar. Secara umum, sebuah kondisi dianggap konstipasi jika pembuangan jadi lebih jarang dari normal, yaitu kurang dari tiga kali seminggu. Meski begitu, situasi ini bisa tergantung dari kondisi masing-masing orang.
Selain BAB yang tidak rutin, konstipasi juga ditandai dengan kenampakan tinja yang tidak normal, umumnya lebih keras dan sulit keluar.
News Medical menyebutkan bahwa ada begitu banyak alasan konstipasi pada lansia. Beberapa di antaranya adalah konsumsi makanan yang kurang sehat, kekurangan cairan, tidak cukup olahraga, dan penggunaan obat tertentu yang menyebabkan susah BAB untuk lansia.
Tak dipungkiri pula, lansia semakin sulit untuk mengunyah makanan dengan optimal akibat gigi dan rahang yang melemah. Akibatnya, makanan mungkin tidak terolah dengan baik sehingga sulit untuk dicerna tubuh dan menyebabkan susah BAB.
Ada pula kemungkinan konstipasi terjadi karena bed rest atau posisi tidur yang terlalu lama, biasanya pada lansia yang sudah tidak mampu lagi beraktivitas normal akibat penyakit atau kondisi tertentu.
Selain faktor-faktor tersebut, konstipasi juga bisa disebabkan oleh aspek psikologis, misalnya stres.
Tipe-Tipe Konstipasi pada Lansia
1. Konstipasi transit normal
Ini adalah jenis konstipasi yang paling umum. Pada kondisi ini, meskipun tinja bergerak melalui usus besar dengan kecepatan normal, pasien merasakan kesulitan dalam mengosongkan usus.
2. Konstipasi transit lambat
Kondisi ini lebih umum terjadi pada wanita. Ada gerakan usus yang jarang, jarang ingin buang air, atau perlu mengejan saat buang air besar. Kondisi ini disebut transit lambat karena gerakan usus tidak secepat seharusnya.
3. Disfungsi lantai panggul
Ada masalah pada otot lantai panggul atau di sekitar anus (sphincter anal). Pasien yang mengalami hal ini kurang mampu untuk mengkoordinasikan otot-otot ini selama buang air besar.
Baca Juga: Ini Nilai Tensi Normal Lansia dan Cara Menjaganya
Cara Mencegah Konstipasi pada Lansia
Pada lansia, kondisi ini sangat sering terjadi. Bahkan, Better Health While Aging menyebutkan bahwa pakar mencatat lebih dari 65% lansia di atas 65 tahun sering mengalami ini. Meski begitu, ini bukan berarti tidak bisa dicegah.
Anda bisa melakukannya dengan:
- Konsumsi makanan yang tinggi serat, seperti sayur, buah, kacang-kacangan, dan gandum utuh.
- Kurangi processed-foods (makanan olahan), produk dari susu, dan daging.
- Perbanyak minum air putih.
- Olahraga rutin.
- Hindari menahan buang air besar.
Pengobatan Konstipasi pada Lansia
Berikut adalah beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk mengatasi konstipasi pada lansia, tetapi dosis dan pilihan obat harus disesuaikan dengan nasihat dokter:
1. Laksatif serat
Laksatif yang mengandung serat bisa membantu melonggarkan tinja. Contohnya adalah psyllium (Metamucil), methylcellulose, dan polycarbophil.
2. Laksatif osmotik
Obat-obat ini membantu menarik air ke dalam usus untuk melonggarkan tinja. Beberapa di antaranya adalah polyethylene glycol, lactulose, dan magnesium hydroxide.
3. Laksatif stimulan
Laksatif ini merangsang otot usus untuk meningkatkan gerakan tinja. Namun, penggunaan jangka panjang harus dihindari karena dapat menyebabkan ketergantungan. Yang termasuk laksatif stimulan adalah bisacodyl dan senna.
4. Obat pelembut tinja
Seperti namanya, obat ini berfungsi melunakkan feses sehingga lebih mudah keluar. Contohnya adalah docusate sodium.
Penting untuk diingat bahwa penggunaan laksatif harus sejalan dengan saran dokter, dan pengobatan sebaiknya tidak bersifat jangka panjang tanpa pengawasan medis. Selain obat-obatan, perubahan gaya hidup seperti peningkatan asupan serat, cairan, dan olahraga juga dapat membantu mengatasi konstipasi pada lansia.
Untuk itu, Anda bisa berkonsultasi lewat Caretaker.id yang menyediakan beragam profesional untuk kondisi kesehatan lansia. Caretaker.id pun menyediakan jasa layanan home care untuk lansia jika dibutuhkan. Dengan jasa ini, Anda akan mendapatkan perawat lansia berpengalaman dan andal untuk membantu Anda dalam kehidupan sehari-hari, memastikan konsumsi obat tepat waktu, dan lainnya.
Sumber Referensi:
John Hopkins Medicine. Diakses pada Desember 2023. Constipation.
News Medical. Diakses pada Desember 2023. Constipation in the Elderly.
Better Health While Aging. Diakses pada Desember 2023. How to Evaluate, Prevent & Manage Constipation in Aging.
- 8 Cara Mempercepat Pemulihan Pascaoperasi - 14 Januari 2024
- 7 Makanan Pascaoperasi, Bantu Percepat Pemulihan - 14 Januari 2024
- 7 Jenis Luka dan Cara Penanganannya - 12 Januari 2024