Rilis pada 11 Desember 2023

Susah BAB pada Lansia: Cara Mengatasi dan Pengobatannya

Cara Mengatasi BAB Pada Lansia

Susah buang air besar (BAB) pada lansia dikenal secara medis sebagai konstipasi. Meski terdengar hal yang lumrah terjadi bahkan pada anak muda sekalipun, kondisi ini bisa jadi semakin parah dan bahkan mengganggu keseharian, apalagi untuk lansia. 

Yuk, pahami lebih dalam tentang konstipasi pada lansia dan bagaimana mencegah serta mengobatinya jika hal ini terjadi!

Baca Juga: Penyebab Kaki Bengkak pada Lansia

Konstipasi pada Lansia

Mengutip definisi dari John Hopkins Medicine, konstipasi adalah kondisi saat seseorang merasakan ketidaknyamanan di perut yang menyebabkan jarang buang air besar. Secara umum, sebuah kondisi dianggap konstipasi jika pembuangan jadi lebih jarang dari normal, yaitu kurang dari tiga kali seminggu. Meski begitu, situasi ini bisa tergantung dari kondisi masing-masing orang. 

Selain BAB yang tidak rutin, konstipasi juga ditandai dengan kenampakan tinja yang tidak normal, umumnya lebih keras dan sulit keluar.

News Medical menyebutkan bahwa ada begitu banyak alasan konstipasi pada lansia. Beberapa di antaranya adalah konsumsi makanan yang kurang sehat, kekurangan cairan, tidak cukup olahraga, dan penggunaan obat tertentu yang menyebabkan susah BAB untuk lansia.

Tak dipungkiri pula, lansia semakin sulit untuk mengunyah makanan dengan optimal akibat gigi dan rahang yang melemah. Akibatnya, makanan mungkin tidak terolah dengan baik sehingga sulit untuk dicerna tubuh dan menyebabkan susah BAB.

Ada pula kemungkinan konstipasi terjadi karena bed rest atau posisi tidur yang terlalu lama, biasanya pada lansia yang sudah tidak mampu lagi beraktivitas normal akibat penyakit atau kondisi tertentu.

Selain faktor-faktor tersebut, konstipasi juga bisa disebabkan oleh aspek psikologis, misalnya stres.

banner homecare

Tipe-Tipe Konstipasi pada Lansia

1. Konstipasi transit normal

Ini adalah jenis konstipasi yang paling umum. Pada kondisi ini, meskipun tinja bergerak melalui usus besar dengan kecepatan normal, pasien merasakan kesulitan dalam mengosongkan usus. 

2. Konstipasi transit lambat

Kondisi ini lebih umum terjadi pada wanita. Ada gerakan usus yang jarang, jarang ingin buang air, atau perlu mengejan saat buang air besar. Kondisi ini disebut transit lambat karena gerakan usus tidak secepat seharusnya.

3. Disfungsi lantai panggul

Ada masalah pada otot lantai panggul atau di sekitar anus (sphincter anal). Pasien yang mengalami hal ini kurang mampu untuk mengkoordinasikan otot-otot ini selama buang air besar.

Baca Juga: Ini Nilai Tensi Normal Lansia dan Cara Menjaganya

Cara Mencegah Konstipasi pada Lansia

Pada lansia, kondisi ini sangat sering terjadi. Bahkan, Better Health While Aging menyebutkan bahwa pakar mencatat lebih dari 65% lansia di atas 65 tahun sering mengalami ini. Meski begitu, ini bukan berarti tidak bisa dicegah.

Anda bisa melakukannya dengan:

  • Konsumsi makanan yang tinggi serat, seperti sayur, buah, kacang-kacangan, dan gandum utuh.
  • Kurangi processed-foods (makanan olahan), produk dari susu, dan daging.
  • Perbanyak minum air putih.
  • Olahraga rutin.
  • Hindari menahan buang air besar.

Pengobatan Konstipasi pada Lansia

Berikut adalah beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk mengatasi konstipasi pada lansia, tetapi dosis dan pilihan obat harus disesuaikan dengan nasihat dokter:

1. Laksatif serat

Laksatif yang mengandung serat bisa membantu melonggarkan tinja. Contohnya adalah psyllium (Metamucil), methylcellulose, dan polycarbophil.

2. Laksatif osmotik

Obat-obat ini membantu menarik air ke dalam usus untuk melonggarkan tinja. Beberapa di antaranya adalah polyethylene glycol, lactulose, dan magnesium hydroxide.

3. Laksatif stimulan

Laksatif ini merangsang otot usus untuk meningkatkan gerakan tinja. Namun, penggunaan jangka panjang harus dihindari karena dapat menyebabkan ketergantungan. Yang termasuk laksatif stimulan adalah bisacodyl dan senna.

4. Obat pelembut tinja

Seperti namanya, obat ini berfungsi melunakkan feses sehingga lebih mudah keluar. Contohnya adalah docusate sodium.

Penting untuk diingat bahwa penggunaan laksatif harus sejalan dengan saran dokter, dan pengobatan sebaiknya tidak bersifat jangka panjang tanpa pengawasan medis. Selain obat-obatan, perubahan gaya hidup seperti peningkatan asupan serat, cairan, dan olahraga juga dapat membantu mengatasi konstipasi pada lansia.

Untuk itu, Anda bisa berkonsultasi lewat Caretaker.id yang menyediakan beragam profesional untuk kondisi kesehatan lansia. Caretaker.id pun menyediakan jasa layanan home care untuk lansia jika dibutuhkan. Dengan jasa ini, Anda akan mendapatkan perawat lansia berpengalaman dan andal untuk membantu Anda dalam kehidupan sehari-hari, memastikan konsumsi obat tepat waktu, dan lainnya.

Sumber Referensi:

John Hopkins Medicine. Diakses pada Desember 2023. Constipation.

News Medical. Diakses pada Desember 2023. Constipation in the Elderly.

Better Health While Aging. Diakses pada Desember 2023. How to Evaluate, Prevent & Manage Constipation in Aging.

Content Writer dengan 4 tahun pengalaman menangani konten beragam topik di berbagai industri baik B2C dan B2B, termasuk kesehatan, bisnis, ekonomi, keuangan, dan sebagainya.
Nadiyah Rahmalia
Latest posts by Nadiyah Rahmalia (see all)

Penulis

Nadiyah Rahmalia

Content Writer dengan 4 tahun pengalaman menangani konten beragam topik di berbagai industri baik B2C dan B2B, termasuk kesehatan, bisnis, ekonomi, keuangan, dan sebagainya.

Bagikan artikel melalui
Facebook
Twitter
Email
WhatsApp