Sangat penting untuk memiliki tensi normal pada lansia. Lansia memiliki resiko tekanan darah tinggi dibandingkan orang yang lebih muda. Ini terjadi akibat proses penuaan yang membuat pembuluh darah menjadi kaku, sehingga mengakibatkan tekanan darah lebih tinggi.
Penyakit tekanan darah tinggi atau dikenal juga dengan hipertensi ini dapat muncul tanpa menimbulkan gejala. Maka dari itu, bagi lansia sangat penting untuk memeriksa tekanan darah secara teratur.
Kabar baiknya, tekanan darah dapat dikontrol dengan melakukan gaya hidup sehat dan dibantu oleh pengobatan. Berikut ini adalah informasi mengenai nilai tensi normal pada lansia dan cara menjaga kestabilan tekanan darah.
Baca Juga: Penyebab Kaki Bengkak pada Lansia
Berapa Nilai Tensi Darah Normal pada Lansia?
Tekanan darah atau tensi adalah tekanan pada darah di pembuluh arteri ketika darah dipompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh. Tekanan darah berkaitan dengan kondisi kesehatan jantung, sehingga akan diperiksa ketika pengecekan kesehatan secara menyeluruh.
The American College of Cardiology dan The American Heart Association (ACC/AHA) pada tahun 2017 menetapkan rekomendasi tensi darah normal untuk usia 65 ke atas adalah di bawah 130/80 mmHg.
Angka 130 berarti tekanan sistolik atau tekanan darah pada saat jantung memompa darah untuk menyalurkan darah bersih ke seluruh tubuh. Sedangkan, angka 80 adalah tekanan diastolik atau tekanan darah pada saat jantung relaksasi dan menerima darah kotor dari seluruh tubuh.
Kategori Tensi/Tekanan Darah Pada Lansia
Panduan untuk kategori tekanan darah pada lansia berbeda-beda dalam setiap organisasi. Hanya saja, kategori tekanan darah normal untuk lansia di panduan terbaru yang dibuat oleh ACC dan AHA adalah di bawah 130/88 mmHg. Berikut ini adalah kategori lengkapnya:
1. Tekanan Darah Rendah
Tekanan darah rendah pada lansia terjadi apabila memiliki tekanan darah di bawah 90/60 mmHg. Biasanya tensi rendah ditunjukkan dengan tanda-tanda berupa tubuh terasa lemas, melayang, kebingungan, atau sulit konsentrasi.
Untuk mengatasi darah rendah, lansia disarankan untuk memperbanyak minum gelas air putih dan mengonsumsi garam lebih banyak jika memungkinkan. Apabila gejala hipotensi sangat parah, maka lebih baik langsung pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
2. Tekanan Darah Normal
Apabila lansia memiliki tekanan darah dari 91/61 mmHg hingga 119/79 mmHg, maka berada di tensi normal. Pelaksanaan gaya hidup sehat perlu dipertahankan agar tekanan darah tetap stabil.
3. Tekanan Darah Elevated
Orang lanjut usia yang memiliki tekanan darah di bawah 130/80 mmHg sebenarnya masih dalam kategori normal, tapi memerlukan perubahan gaya hidup agar dapat mengatur tekanan darahnya. Ini dilakukan untuk mengurangi risiko penyakit jantung di kemudian hari.
4. Hipertensi Stadium 1
Hipertensi adalah kondisi tekanan darah di atas normal. Untuk stadium pertama, berada di kisaran antara 130/80 mmHg hingga 139/89 mmHg. Kondisi ini menimbulkan risiko masalah kesehatan seperti penyakit jantung dan stroke yang membahayakan nyawa lansia apabila dibiarkan.
Biasanya dokter akan merekomendasikan untuk perubahan gaya hidup yang ketat untuk lansia pada tahap ini. Dokter juga mungkin akan memberikan resep obat agar tekanan darah bisa kembali normal.
5. Hipertensi Stadium 2
Apabila tekanan darah terus meningkat ke 140/90 mmHg ke atas, maka dokter mungkin akan merekomendasikan banyak obat agar bisa sembuh.
6. Hipertensi Krisis
Tahap krisis terjadi apabila tekanan darah terus meningkat hingga 180/120 mmHg ke atas. Di tahap ini, lansia perlu dilarikan segera ke rumah sakit. Apabila lansia merasakan gejala sakit dada ataupun penyakit lainnya, maka segera bawa ke unit gawat darurat.
Baca Juga: Berbagai Jenis Alat Bantu Jalan untuk Lansia
Cara Mengontrol Tekanan Darah Pada Lansia
Tekanan darah yang tinggi pada lansia dapat dikontrol dengan beberapa cara berikut ini:
1. Memiliki Gaya Hidup yang Sehat
Tekanan darah meningkat seringkali terjadi karena berat badan meningkat. Mulailah untuk melakukan diet sehat dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan biji-bijian, buah-buahan, sayuran, rendah lemak, dan rendah kolesterol.
2. Berolahraga Secara Teratur
Lansia disarankan untuk tetap melakukan aktivitas fisik ringan selama 150 menit setiap minggu. Aktivitas fisik itu bisa berupa jalan-jalan, bersepeda, berenang, dan lainnya. Apabila memiliki permasalahan pada fisik, lansia disarankan untuk tetap memiliki aktivitas fisik sebisa mungkin.
3. TIdak Merokok
Merokok dapat merusak dinding pembuluh darah arteri dan dapat meningkatkan tekanan darah. Maka dari itu sangat direkomendasikan untuk berhenti merokok agar mengurangi risiko penyakit jantung dan meningkatkan kesehatan secara menyeluruh.
4. Mengurangi Minum Alkohol
Minum banyak alkohol juga dapat meningkatkan tekanan darah dan efektivitas dari pengobatan. Pembatasan minum alkohol dengan satu gelas per hari untuk perempuan dan dua gelas per hari untuk laki-laki akan membantu mengurangi tekanan darah sebanyak 4 mmHg.
Satu gelas alkohol tersebut setara dengan 12 ons beer, atau 5 ons anggur merah, atau 1,5 ons dari 40% minuman alkohol menurut volume (ABV).
5. Tidur di Malam Hari Dengan Nyenyak
Lansia perlu memiliki tidur malam yang berkualitas dan teratur. Tidur harus lebih dari enam jam dan memiliki jadwal yang sama setiap harinya. Tidur yang kurang dari enam jam dapat menimbulkan hipertensi.
Apabila lansia memiliki kesulitan untuk tidur, perlu berkonsultasi dengan dokter untuk menemukan solusinya.
Layanan Konsultasi Dokter dan Homecare untuk Lansia
Itulah informasi lengkap mengenai nilai tekanan darah normal dan cara mengontrol darah untuk lansia. Dengan tips di atas, Anda dan orang tercinta dapat memiliki hidup berkualitas dan menurunkan resiko penyakit jantung.
Apabila Anda atau orang tua mengalami beberapa gejala hipertensi, jangan ragu untuk konsultasi dengan layanan dokter medis di Caretaker.id. Di sini, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter secara online ataupun datang ke rumah.
Caretaker.id juga memiliki pelayanan perawat lansia ke rumah untuk mengoptimalkan kualitas hidup lansia. Caretaker.id tim ahli perawat dan tenaga kesehatan yang berpengalaman yang fokus pada memberikan perawatan terbaik bagi lansia di rumah.
Hubungi kami melalui WhatsApp Caretaker.id dan Live Chat Caretaker.id untuk mendapatkan konsultasi gratis mengenai perawatan lansia. Yuk, dapatkan layanan home care lansia terbaik untuk orang tua terkasih!
Sumber Referensi:
Whelton, P. K., Carey, R. M., Mancia, G., Kreutz, R., Bundy, J. D., & Williams, B. (2022). Harmonization of the American College of Cardiology/American Heart Association and European Society of Cardiology/European Society of Hypertension blood pressure/hypertension guidelines: comparisons, reflections, and recommendations. European Heart Journal, 43(35), 3302-3311.
The National Institutes of Health. Diakses pada November 2023. High Blood Pressure and Older Adults.
Mayo Clinic. Diakses pada November 2023. 10 ways to control high blood pressure without medication.
- Fisioterapi Dada untuk Mengatasi Masalah Pernapasan - 23 Januari 2024
- Pertolongan Pertama Luka Bakar & Tingkat Derajat Luka Bakar - 21 Januari 2024
- 8 Gejala Kekurangan Vitamin B12, Patut Diwaspadai! - 16 Januari 2024